Minggu, 06 Januari 2013
In:
Kebumian
ILMU TANAH
KONSEP ILMU TANAH DALAM APLIKASI
PENGELOLAAN LIMBAH
Jurnal
ini merangkum konsep dasar dari ilmu tanah mengenai pengelolaan limbah dan menyajikan konsep pemahaman mengenai soil proceses.
Tanah sebagai Sistem
Penerima
Aktivitas
manusia merupakan salah satu penyumbang terbesar dari adanya buangan limbah di
bumi. Berbagai macam limbah masuk ke dalam tanah dan mencemari tanah dan
lingkungan. Berbagai macam dampak yang ditimbulkan akibat pembuangan limbah ini
seperti tercemarnya tanah, tercemarnya air, dan hilangnya tumbuhan serta hewan
dimana tanah sebagai tempat tumbuh dan tempat
hidup.
Berbagai macam limbah yang masuk ke
dalam sistem tanah akan menyebabkan degradasi lingkungan dan pencemaran kimia.
Degradasi lingkungan dan pencemaran kimia itu
tentunya akan membawa dampak buruk bagi tanah. Tanah akan kehilangan
fungsinya dan akan mengalami kerusakan
dengan demikian maka tanah tidak mampu untuk menopang kehidupan yang ada di
atasnya. Limbah yang dibuang ke dalam
tanah juga akan mencemari air bawah tanah. Proses limbah masuk ke dalam tanah
melalui proses infiltrasi dan melewati partikel tanah dan zat-zat kimia yang
berada di dalam tanah.
Definisi dan pengertian tanah
Tanah
didefinisikan oleh Soil Science Society of America (1987) adalah sebagai
material yang terpisah-pisah di permukaan bumi
berfungsi sebagai tempat hidup tanaman dan dipengaruhi oleh sifat
genetik dan sifat lingkungan seperti batuan nduk, iklim, makro dan mikro
organisme, dan topografi dalam periode
waktu tertentu dan menghasilkan produk
berupa tanah. Tanah padat mengandung komponen organik dan anorganik.
Komponen anorganik terdiri dari material yang terlarut seperti
mineral yang tersusun dari kwarsa, feldspar, besi dan kaolinit, smectit,
dan mineral lain yang terdistribusi dalam pasir, debu dan lempung. Ada beberapa
zat mineral yang sangat reaktif berperan untuk menghentikan buangan limbah yang
masuk ke dalam tanah. Mineral seperti lempung khususnya smektit memiliki muatan
negatif tinggi dan dapat mengalami pertukaran muatan
Komponen organik tanah juga memiliki
muatan yang reaktif dan membantu menahan limbah pada sistem tanah. Humus
merupakan bagian dari organik tanah yang berasal dari sisa tumbuhan dan hewan
yang sudah mati yang kemudian terdekomposisi atau membusuk.
Profil tanah dan zona Vadose.
Permukaan tanah merupakan bagian dari zona vadose, dimana merupakan bagian dari bumi mulai dari bawah hingga ke atas permukaan (Lehr, 1988). Pada zona vadose, air yang berada pada pori-pori tanah berdampingan dengan udara yang ada di dalamnya. Infiltrasi terjadi hingga mencapai kondisi titik jenuh.
Horison tanah terdiri dari lapisan A,E, B dan C secara berurutan merepresentasikan permukaan tanah, sub soil, dan substratum. Horison A dan horison B terbentuk dari pengaruh cuaca dan faktor pembentuk tanah lainnya. Horison C relatif tidak mengalami perubahan, tersusun dari sedikit hasil perubahan batuan induk. Horison E adalah horison yang mengalami proses elluviasi maksimal dari lempung silikat, besi dan alumunium dioksida. Horison E biasanya warnanya lebih terang daripada horison A. Tidak semua tanah memiliki empat lapisan horison, banyak tanah yang ditunjukkan hanya dari aspek kedalaman.
Masing-masing
horison memiliki karakteristik yang spesifik yang berkaitan dengan kedalaman, tekstur,bulk density,komposisi mineral, dan
komposisi kimia. Batas horison secara vertikal ditentukan oleh kemampuan
perkolasi tiap horison. Terkadang
terjadi perubahan tekstur atau struktur yang tiba-tiba pada horison tanah yang
disebabkan oleh terbentuknya padas yaitu lapisan tanah yang mengeras yang berada pada lapisan bawah horison A atau
di horison B akibat dari sementasi partikel tanah dengan material organik atau
dengan material seperti silika dan
kalsium karbonate.
Fisika
Tanah
Tekstur
tanah dan kelas tekstur
Tekstur tanah adalah variasi
partikel dalam tanah umumnya berupa partikel tanah yang telah terurai menjadi
butiran. Pengayakan secara mekanik dilakukan untuk memisahkan butiran pasir
sangat halus dengan butiran halus. Debu dan lempung ditentukan dengan melihat ukuran atas dasar
pengendapan butiran dari suspensi dalam air. Batu dan kerikil ditentukan dari sebelum dilakukan analisis
ukuran partikel. Sebelum dianalis, biasanya bahan organik terbuang akibat reaksi oksidasi. Hasil dari analisis digunakan
untuk menentukan tekstur kelas tanah.
Kelas tekstur tanah digunakan untuk memberikan informasi mengenai sifat fisik tanah. Komposisi dari pasir, debu dan lempung digunakan untuk menentukan kelas tekstur
dengan cara segitiga tekstur . Segitiga tekstur tersebut akan menunjukkan kelas tekstur dengan cara
mengindikasikan persentase butiran tanah yang ditunjukkan dengan cara menarik
garis. Prosedur yang sama juga dilakukan
untuk komposisi tanah lainnya. Pertemuan dari dua garis tersebut merupakan
hasil dari tekstur tanah yang dianalisis tersebut.
Struktur tanah dan agregasi
Struktur tanah adalah hasil dari
agregasi dari komposisi tanah (debu,
pasir dan lempung) ke dalam agregat tanah. Struktur memperlihatkan perbedaan
horison yang menunjukkan karakter asli
pada profil tanah. Terkadang tanah tidak memiliki struktur, tanah yang
kasar tidak memiliki struktur karena terdiri dari butiran tunggal, sedangkan
tanah yang halus dapat masif karena
material tanahnya melekat dalam satu massa yang seragam. Formasi padas adalah
hasil dari sementasi material koloid, koloid oksida dari besi, mangan dan
koloid bahan organik. Struktur dapat termodifikasi akibat dari pengaruh tekstur
yang berkenaan dengan kelembaban dan udara. Tipe struktur juga ditentukan dari
arah dominan pergerakan air dan
pori-pori.
Konsistensi tanah
Konsistensi tanah adalah gambaran
dari ketahanan atau kekuatan tanah terhadap deformasi dimana ditentukan dari
derajat kohesi dan adesi massa batuan. Struktur menujukkan bentuk, ukuran,dan keberadaaan
tanah padas. Konsisteni tanah menunjukkan kekuatan dan ketahanan antar
partikel.
Partickle
density, bulk density
dan porositas
Dua
metode yang umumnya digunakan untuk
menyajikan massa tanah adalah dengan partickle density dan bulk density. Partickle density adalah berat padatan tanah dibagi dengan
volumenya. Particle density tidak
dipengaruhi oleh ukuran dari partikel tanah, penyusun, atau ronga pori, tetapi
tergantung dari komposisi kimia struktur kristal partikel mineral. Bulk density merupakan petunjuk
kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi Bulk density berarti
makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Volume ini termasuk padat dan dalam
pori-pori. Tanah dengan ruang pori yang banyak memiliki bulk density rendah daripada tanah dengan
ruang pori yang sedikit. Kepadatan dan persebaran ukuran pori dipengaruhi oleh jumlah
air dan udara yang dapat ditampung dan diangkut dalam ruang pori-pori.
Tanah sangat penting dalam menunjang
kehidupan di atasnya, pencemaran limbah akan sangat menganggu ekosistem tanah. Pemahaman
mengenai ilmu tanah serta yang berkaitan proses yang terjadi di dalam tanah
akan sanagt membantu dalam pengelolaan limbah yang mengedepankan pada
kelestarian tanah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar